Tidak bisa dipungkiri bahwa hal yang paling menyenangkan
dalam bermain bridge adalah bagian “play” dan tentu saja menjadi sebagai seorang
deklarer bukan? Memang demikianlah jika bermain bridge, sedangkan hal yang
dianggap paling sulit adalah jika menjadi defender. Banyak hal yang perlu
dimiliki oleh seorang pemain bridge untuk dapat melakukan defense yang benar.
Tentu saja pengalaman bermain akan memberikan nilai tambah bagi seorang pemain
dalam melakukan perlawanan terhadap kontrak lawan disamping imajinasi pemain
serta perjanjian antara partner sehingga tercipta kerja sama dalam
berkomunikasi tentu saja.
Adapun salah satu alat yang dapat dimanfaatkan oleh
pemain dalam melakukan defense adalah apa yang dikenal dengan istilah “signal”.
Pada saat ini metoda signal telah berkembang begitu pesatnya sehingga cukup membingungkan para pemain
pemula khususnya. Dari berbagai ragam signal yang digunakan dalam permainan
bridge, standar signal adalah salah metoda yang umum digunakan di tanah air.
Standar signal ini terbagi dalam 3 bagian yaitu attitude signal, count signal
dan suit preference signal.
Attitude Signal
Yang dimaksud dengan attitude signal adalah sinyal yang
meminta partner untuk meneruskan warna yang sedang dimainkan jika partner
mendapatkan giliran lead yaitu dengan memainkan angka besar kemudian kartu kecil
(besar-kecil = ingin). Sebaliknya jika memainkan kartu kecil kemudian kartu
besar artinya anda menolak warna atau kartu tersebut dilanjutkan (kecil-besar =
tolak).
Pada contoh deal di bawah ini, kita akan melihat
bagaimana aplikasi attitude signal yang dikombinasikan dengan imaginasi pemain :
Barat lead S. Ace, di dummy S. 7 dan sekarang giliran
Timur. Kartu apa yang akan Timur mainkan? Timur sejenak berpikir dengan
menganalisa jalannya penawaran dan kemudian menyimpulkan bahwa untuk
menggugurkan kontrak ini hanya mungkin bisa jika memperoleh satu trik dalam warna
trump. Bagaimana? Caranya adalah dengan mengecoh deklarer dan partner yaitu
dengan memainkan S. 10 (angka besar). Dengan demikian Barat yang mengira bahwa
Timur memegang doubleton spade, tentu saja akan memainkan S. King dan Timur
dengan menyakinkan menjatuhkan S. 9. Ketika pada putaran ketiga Barat memainkan
S. Jack, rasanya akan sulit bagi deklarer untuk tidak menurunkan trump honornya
(H. Ace atau H. Jack) dan jika demikian kontrak tidak bisa diselamatkan lagi
alias down satu.
Count Signal
Jika seorang pemain ingin atau menolak suatu kartu untuk
dimainkan maka teknik attitude signal berlaku, sedangkan untuk menunjukkan
distribusi pegangan kartu digunakan count signal. Caranya adalah dengan
memainkan kartu besar kemudian kartu kecil menunjukkan pegangan genap dan
sebaliknya untuk menunjukkan pegangan kartu ganjil adalah dengan memainkan
kartu kecil kemudian besar. Salah satu situasi dimana teknik ini sangat
membantu defender adalah dalam permainan no trump lawan. Contoh lawan bermain
3NT dan kartu-kartu di dummy D. KQJ1098 tetapi tidak ada entry. Jadi ketika deklarer memainkan warna diamond ini,
maka defender yang memegang D. Ace tentu saja butuh informasi bagaimana
kombinasi kartu-kartu diamond ini terbagi pada ke empat tangan. Data ini
penting karena harus memutuskan saat yang tepat untuk menang dengan D. Ace dan
jika salah mengambil keputusan tentu saja akan sangat merugikan pasangan
mereka. Semoga bermanfaat. Oleh : Bert Toar Polii
No comments:
Post a Comment